June

Hai, Aku ingin bercerita bagaimana keajaiban yang Ku terima di bulan Juni. Sungguh, Allah adalah Sang pemilik hati. Dengan mudahnya, dengan kuasanya, Dia mampu membolak-balik hati. 
 


Di bulan Juni, Aku pernah meminta kepada Tuhan. Dengan lirih ku meminta, "Ya Allah, gimana sih rasanya di perhatiin. Gimana sih, rasanya ada yang peduli. Gimana sih, rasanya dicariin. Gimana sih, rasanya diinginkan sama seseorang"... 
 
 

 
 

So far, udah lupa sama beberapa hal ini. Dan kamu datang, mungkin ini jawaban dariNya. " Vina, begini ya rasanya.. Kamu rasain dulu ya".

Ku perhatikan, dan ku rasakan setiap momen-momen baik itu sembari ku fikirkan dan bergumam di dalam hati, "Sampai kapan ya, bisa begini?", " Ini lagi mimpi ngga, ya?".

Ternyata Allah hanya mengirimmu, untuk Ku pelajari bagaimana rasanya diperlakukan dengan baik, seolah kamu sangat diinginkan... 


Dan benar saja, Aku jadi semakin menutup hati ini.. Ternyata rasanya tidak semenyenangkan itu, ya. Iya, tidak enak saat Tuhan berkata, "Eits! Waktunya kamu merasakan itu udah habis, ya.. Sekarang balik lagi ke jalur yang udah disediain, sampai nanti kamu dipertemukan lagi. Mungkin dengan dia atau orang baru. Setidaknya kamu sudah mengetahui, bagaimana rasanya, bukan?"

Di bulan Juni juga, Aku pernah berkeluh pada Tuhan. " Ya Allah, gini amat, ya, kehidupan. Bosan banget. Pagi ampe magrib kerja, malam tinggal tidur, pagi kerja lagi. Ngga ada pembahasan selain kerja, kerja, dan kerja. Gituaja terus tiap hari. Hampa banget, ya. Sebenernya Aku normal ngga, sih?".

Lalu Allah kirimkan rasa itu. Rasa sayang dan ingin memiliki juga dimiliki. Setelah kamu memutuskan pergi, hancur. Iya, semua rasa yang telah ku bangun dengan baik, dan sangat hati-hati seketika buyar. Mulutku mungkin berkata, "tidak apa-apa". Tapi, hati ini mungkin sudah tak berbentuk. Seperti kaca yang sudah penuh dengan lem perekat, lalu dijatuhkan lagi. Boooom! 

Serius, rasanya indaaaaaaaaaah banget! "Terima kasih ya Allah, udah ngirim dia.." tidak beberapa lama setelah rasa syukur ini, semua tiba-tiba berubah.. 

Dan lagi, "Terima kasih ya, Allah. Sudah mengembalikan indera perasa "hati" ini. Mampu merasakan kembali.

Beneran, nggak apa-apa. perlahan ku kumpulkan kembali, serpihan itu. Walaupun ku yakin beberapa serpihan dan potongannya tak utuh lagi, mungkin turut serta ikut bersamu.. 


Tenang, kamu tidak perlu khawatir. Aku tidak membencimu. Segala kebaikan yang pernah ada, menggugurkan semua yang mungkin kamu anggap salah. Bahkan Aku masih terus ingin tetap dapat melihatmu, dari kejauhan. Dan memastikan kabarmu setiap hari adalah, baik. 

Semoga kelak Tuhan pertemukan kita kembali dengan rasa yang sama. Sama-sama ingin untuk saling memiliki hingga lupa cara untuk pergi. 

Kita tidak bisa memilih pada siapa cinta ini akan jatuh. Tapi kita bisa memilih, apakah harus larut dalam duka atau terus berjalan tanpa rasa suka.. 

Aku tak pernah berfikir untuk membenci Juni, tapi Aku hanya sulit beradaptasi dengan Juli dan Agustus.. 

Sungguh. Aku tidak mengapa. Karena Ku tahu, memilihmu adalah keputusanku. Melepasmu, kewajibanku. Walau hingga kini Ku tak mampu. 

Post a Comment for "June"